"salah satu amal yang tidak akan putus pahalanya meski manusia telah meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat"

The Waste You Throw Away is Money You can Save

Ke mana larinya sampah yang kamu buang selama ini?
Tempat pembuangan akhir? Sungai? Udara? atau menumpuk di tanah?
Sadarkah bahwa sampah yang kamu buang sebenarnya masih bernilai?
Sampah masih dapat diolah jika dipilah dengan benar, entah itu akhirnya kamu yang mengolahnya secara swadaya, atau diolah oleh industri yang lebih besar. Semua sampah itu bisa berubah menjadi uang.




Poster di atas saya buat dalam rangka lomba poster yang diselenggarakan oleh Mini Sobacken Waste Refinery Center (WRC) UGM tahun lalu. Meskipun tidak memenangkan lomba, saya cukup puas akan karya ini, karena ini benar-benar menggambarkan ide orisinil saya (hanya saja saya akui memang kenampakannya kurang eye cathing).

Ide konten poster ini dilatarbelakangi fakta keengganan masyarakat untuk sekedar memilah sampah secara sederhana. Bahkan, orang-orang yang mengaku isi dompetnya terbatas pun tidak berpikir bahwa sampah bisa berubah menjadi rupiah, hanya dengan memilahnya.

Pemilahan sampah di tempat umum pun biasanya berakhir dengan mencampurkannya kembali, sehingga nama tempat sampah per jenis pun tinggal nama saja. Mengapa? karena pengelompokan sampah sering kali hanya didasarkan atas idealita yang cacat, bukan realita. Jika memenuhi idealita, mungkin untuk tempat sampah saja kita akan butuh satu ruangan besar tersendiri, karena pengelompokannya sangat-sangat banyak. Memang nyatanya kita tidak bisa memenuhi itu, maka akan lebih baik jika kita melihat kenyataan. Bahwa kita belum mampu mengolah sampah sendiri, dan bahwa ada pihak lain yang lebih berkompeten. Kalau kata alim ulama, "serahkan semua pada ahlinya". Maka kita orientasikan pengelompokan jenis (tempat) sampah itu berdasarkan pengelompokan sampah oleh pengepul. Insyaallah akan lebih memudahkan pengguna tempat sampah dan menjadikan upaya pengadaan tempat sampah per jenis menjadi lebih efektif.

Contoh pembagian tempat sampah (sumber)
Solusi yang saya tawarkan dalam poster tersebut berasal dari pengalaman keluarga memilah dan menjual sampah ke pengepul. Ada banyak macam pengepul sampah/rosok, namun untuk kalangan umum, kantoran dan rumah tangga lebih sesuai menggunakan jasa pengepul yang menerima berbagai jenis sampah. Pengepul jenis ini biasanya mengelompokkan sampah ke dalam katagori-katagori berikut:
  1. Botol plastik
  2. Plastik keras
  3. Kertas (tidak menerima tissue)
  4. Kardus
  5. Besi dan metal
  6. Botol kaca tipe tertentu
 Keenam pengelompokan tersebut dapat kita sederhanakan menjadi:
  1. Kertas (termasuk segala macam kertas dan kardus)
  2. Plastik keras dan metal (termasuk segala macam plastik keras, botol plastik, metal, logam, dan besi)
Sedangkan pengelompokan sampah yang kita butuhkan namun tidak dapat dijual yaitu:
  1. Lain-lain (termasuk segala macam kaca dan bahan-bahan lain yang sulit didaur ulang)
  2. Organik (termasuk daun, kayu, dll)
Tidak ada pengepul rosok yang menerima sampah organik. Kecuali tukang angkut sampah keliling yang bukannya membayar kita, melainkan sebaliknya meminta bayaran dari kita. Maka dari itu, sampah organik sebaiknya kita olah sendiri saja. Ada beberapa pilihan cara mengolah sampah organik yang akan kita bahas dalam artikel berikutnya. Jika tidak ingin repot kita bisa mengelompokkannya dalam katagori sampah "lain-lain" karena di tempat pembuangan akhir mestinya sampah organik dapat terurai dengan sendirinya. Namun jika terlalu banyak sampah anorganik yang tercampur, penguraian tidak dapat terjadi dengan sempurna, sehingga berpotensi membahayakan lingkungan. Jadi pilihan paling bijak tetaplah memilah dengan yang lain dan mengolahnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.

Baca juga

Kerja Sambilan Mudah dan Halal di Survei Online Berbayar #1

Mendapatkan bayaran dari mengisi survei sudah bukan hal asing . Lebih dari 70% orang online untuk mengisi survei . Mereka biasanya menj...