Tahukah kamu bahwa dalam Islam terdapat larangan membunuh semut? Ya,
sebuah dalil menyebutkan dengan jelas tentang ini:
“Sesungguhnya Nabi SAW melarang membunuh empat binatang merayap; yaitu
semut, lebah, burung Hud-hud, dan burung Shurad.” (Shahih. HR. Ahmad 1/332 dan
Abu Dawud 5267)
Di sisi lain, orang sering dibuat jengkel oleh ulah semut yang
berkeliaran di rumah dan membuat sarang di sudut-sudut tempat penyimpanan
barang. Padahal
sebenarnya kita hanya hawatir kalau tanpa disadari tiba-tiba mereka menempel dan menggigit kita bukan? Saya pun demikian sampai suatu ketika saya terbangun tengah malam melihat fenomena sederhana yang cukup mengetuk pintu hati untuk tidak lagi berbuat semena-mena pada hewan yang satu ini. Alhamdulillah saya juga sempat mengabadikannya dalam video berikut.
Singkat cerita, saya sering memberi makan kucing di dalam kamar kos.
Meski sudah dilatih untuk terbiasa makan dengan rapi, tapi si kucing jarang
sekali bisa rapi kalau sudah ketemu makanan enak yang campur dengan makanan
tidak enak seperti kejadian malam itu. Saya kasih si kucing kornet campur nasi,
ternyata dia cuma makan kornet sementara nasinya disebar ke penjuru karpet di
kamar. Saat bangun tidur, saya hanya menemukan gelondongan-gelondongan nasi
berceceran dan semut-semut yang sedang membersihkannya. Subhanallah.. satu per
satu gelondongan nasi diangkut para pasukan semut. Waktu itu saya masih
berpikiran negatif kalau-kalau mereka membawanya ke tempat penyimpanan barang
saya dan membuat sarang baru di situ, ternyata tidak, mereka membawa ke sarang
mereka di luar kamar. Segera saja saya pasang kamera di depan gelondongan nasi
terakhir yang sedang mereka coba bawa, lalu saya tinggal tidur lagi. Keesokan
paginya, luar biasa, karpet saya sudah bersih, tidak ada gelondongan nasi
tercecer /pun semut yang masih berkeliaran.
Kesimpulannya, lagi-lagi, janganlah menjustifikasi hewan dengan
semena-mena, kalaupun ada di antara mereka yang mengganggu, bunuhlah hanya yang
mengganggu saja dengan cara yang benar. Jangan bunuh individu yang tidak
bersalah. Mereka hanya sedang melakukan tugasnya di muka bumi, yaitu bertasbih
kepada penciptanya. Hanya saja sering kali kita tidak tahu tasbih mereka, dan
lebih parahnya kita sering juga tidak mau tahu.
“dan tidak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi
kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.” (QS. Al-Isra: 44)
Kalau saja kita mau tahu, sebenarnya semut-semut itu sangat berguna di
alam. Semut merupakan agen kebersihan lingkungan yang alami (manusia saja yang
mengusur habitat dan tupoksi mereka). Di lingkungan alami seperti hutan, sampah
alam berupa buah-buahan, biji-bijian dan dedaunan yang jatuh ke tanah tidak
dapat langsung membusuk di permukaan tanah karena sebagian besar mikroorganisme
pembusuk berada di dalam tanah. Semut berperan dalam proses daur ulang tersebut
dengan membawa sampah alam ke dalam tanah seperti layaknya proses pembalikan
dalam pembuatan kompos dengan menggunakan komposter buatan. Dengan demikian,
proses dekomposisi sampah di alam menjadi semakin cepat, dan pengikatan residu
karbon dari sampah tersebut ke dalam tanah menjadi lebih optimal.
Wallahu a’lam bisshowab J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.