Kemarin
(3/2/14) saya mengikuti seminar kewirausahaan yang luar biasa mencengangkan. Rugi
banget deh kalo kamu gak ikut.. dan bakalan lebih rugi lagi kalo kamu gak baca
ulasannya ini. Pernah ikut workshop tahunan Wirausaha Muda Mandiri yang luar
biasa heboh itu? seminar ini bisa dibilang tidak kalah heboh.
Selain
dihadiri wirausahawan dan artis nasional, seminar ini juga sangat sarat akan informasi
penting bagi calon/entrepreneur muda. Seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PT. IBM Indonesia di Auditorium Gedung Magister Manajemen ini menghadirkan pejabat-pejabat penting lembaga pemerintah dan non pemerintah yang membawakan informasi terbaru mengenai layanan dan fasilitas dari masing-masing lembaganya mengenai tema seminar kali ini, yaitu “Meningkatkan Pertumbuhan Pengusaha Muda Indonesia”.
penting bagi calon/entrepreneur muda. Seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PT. IBM Indonesia di Auditorium Gedung Magister Manajemen ini menghadirkan pejabat-pejabat penting lembaga pemerintah dan non pemerintah yang membawakan informasi terbaru mengenai layanan dan fasilitas dari masing-masing lembaganya mengenai tema seminar kali ini, yaitu “Meningkatkan Pertumbuhan Pengusaha Muda Indonesia”.
Selain
kehebohan yang penting itu, kehebohan seminar ini juga datang dari keikutsertaan
bule-bule mancanegara yang masih ‘available’ loh.. haha. Mereka adalah relawan
dari pihak IBM. Ada yang berasal dari Meksiko, Itali, Argentina, Hungaria, US,
India, Austria, Spanyol, dan seorang lagi dari Asia yang kurang jelas tepatnya.
Walaupun acaranya heboh banget gitu.. tapi urusan konsumsinya agak pelit sih..
lah saya udah jagain gak sarapan biar bisa poll coffee break malah ternyata gak ada cofee break. Yang lebih mencengangkan ternyata yang ngampet
kelaparan sampe makan siang gak cuma saya.. peserta lain begitu beringasnya
meraup makan siang, padahal waktu sholat dzuhur sudah lewat banyak..
Oke,
cerita heboh-hebohannya disudahi dulu, sekarang masuk ke kronologi ceritanya
dari awal saya berangkat. Belajar dari pengalaman mengikuti seminar BNICo-creator beberapa waktu lalu yang tidak dapat fasilitas apa-apa karena telat,
kali ini saya berusaha mati-matian buat datang lebih awal. Padahal habis begadang semalaman -_- Akhirnya dari undangan acara
jam 9, saya berhasil berangkat satu jam lebih awal sesuai permintaan panitia..
yeiii.. dan akhirnya harus menunggu mulainya acara yang molor sampai jam 9.30
lewat -_-
Sambutan Rektor UGM dan Direktur PT. IBM Indonesia
Acara
pertama dimulai dengan sambutan oleh Bapak Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno,
M.Soc.Sc., kemudian diikuti sambutan sambutan kedua yang disampaikan oleh penyelenggara acara ini, Presiden Direktur PT. IBM Indonesia, Bapak Suryo Suwignjo. Beliau berdua berpesan
agar mahasiswa jangan bercita-cita jadi PNS. Bapak Suryo Suwignjo menyatakan
bahwa Corporate Service Corps (CSC) ini merupakan suatu bentuk Corporate Social
Responsibility (CSR) IBM yang akan mendanai program-program di berbagai
lembaga di Yogyakarta, termasuk di antaranya program entrepreneurship di UGM. Pada
sesi tanya-jawab, Bapak Suryo Suwignjo juga memberikan beberapa tips untuk kita:
1.
Kalau sebelum berwirausaha anda ingin
mencari pengalaman dahulu dengan bekerja, jangan lebih dari 7 tahun. Jika ingin
memulai, maka mulailah sedini mungkin.
2. Jika usaha anda baru (atau bukan
perusahaan besar), lakukan banyak pendekatan pribadi dengan pegawai,
seperti misalnya obrolan ringan.
Foto koleksi pribadi (pake kamera hape, jadi harap maklum kalo jelek) |
Sambutan
ketiga diberikan oleh Bapak Didik Purwadi M.EC., yang mewakili Sri Sultan
Hamengkubuwono X, beliau berpesan agar “Jadilah inovator bukan pengekor.
Jadilah pemain bukan penonton.” Kalau beliau sudah dawuh begitu siapa yang masih ngeyel
mau jadi pengekor hayoh..? Selanjutnya sambutan dari Deputi Menteri Koperasidan Usaha Kecil Menengah bidang Pengembangan SDM yang mewakili Menteri Negara
Koperasi dan UKM, Bapak Prakoso Budi Susetyo, S.E., M.M. Saat itu tampak sekali
pesan-pesan beliau yang membawa angin segar bagi kantong-kantong kering
mahasiswa :D Beliau menyampaikan bahwa Kementeriannya menganggarkan modal bagi calon/wirausahawan muda terpilih
(diseleksi dari bisnis plan yang terkumpul di acara ini) sebesar 200 juta
Rupiah. Kementeriannya juga memiliki beragam program lain yang bisa
dimanfaatkan oleh mahasiswa, yaitu pelatihan
keuangan dan manajerial, pelatihan vokasional (skill khusus), koperasi, dan
magang, yang kesemuanya itu dapat diajukan oleh siapapun secara
kolektif. Angin segar kan? hehe
Motivasi Bisnis dari Wirausahawan Sukses
Selesainya
sesi sambutan langsung dilanjutkan dengan sesi motivasi bisnis dari dua usaha
yang sekarang sudah cukup besar, yaitu Vector Play (atau Factor Play atau apa gitu gak begitu jelas) dan Yogya Ice
Cream. Bidang usaha yang pertama terasa kurang familiar bagi saya dan
kawan-kawan di jajaran kabinet yang duduk berjajaran di bawah AC sambil membeku
kedinginan ini. Namun ada beberapa poin yang saya kira akan bisa sangat
bermanfaat:
1. Inbound Marketing sangat potensial bagi pengembangan usaha melalui internet marketing, silakan pelajari atau hubungi ahlinya bila perlu.. hoho
2. Trik memulai bisnis jasa tanpa modal:
dimulai dengan memberi rekomendasi dan membangun relasi melalui
silaturrahim dan komunitas-komunitas bisnis.
3. Kunci sukses adalah ketidaktahuan,
sehingga kita akan selalu belajar untuk menjadi tahu. Kunci sukses yang lain
adalah ketakutan jika nantinya tidak bisa membiayai pegawai, sehingga kita akan
berusaha sungguh-sungguh agar bisa membiayai mereka.
4. Jika kamu pikir bisnis itu lebih penting
dari kuliah, maka segera selesaikan urusan kuliahmu sehingga kamu bisa
leluasa menangani bisnismu lebih cepat. Tuh
kan..
Usaha
kedua yaitu Yogya Ice Cream yang dibawakan oleh mas Mirza Akbar. Jika dipikir-pikir,
apa yang membuat produknya istimewa? Hanya ice cream? Ternyata ada trik juga
yang membuat produk biasa seperti ice cream menjadi unggul di pasaran:
1.
Kenali apa yang dibutuhkan oleh
pasar. Tawarkan solusi untuk itu.
2.
Beri pilihan custom product (misalnya
label dengan nama hotel pemesan).
3.
Beri pilihan untuk produk isi ulang yang
fleksibel.
4. 9 dari 10 pintu rezeki ada di
perniagaan, namun berniaga tidak selalu berarti berdagang. Demikian halnya
entrepreneur tidak sama dengan pedagang. Pedagang bekerja untuk mendapat uang,
sedangkan entrepreneur mengusahakan agar uang bisa bekerja untuk dirinya,
sehingga usahanya akan terus berkembang.
DISKUSI PANEL 1
Diskusi
dimulai dengan penyampaian materi oleh para panelis, yaitu Wakil Ketua Kadin
Bidang UKM, Erwin Aksa; Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(HIPMI), Bayu Priawan Djokosoetono; dan Menteri Negara Koperasi dan UKM, Bapak
Prakoso. Materi dari Pak Prakoso dari awal sampai akhir sudah saya jadikan satu
di ulasan bagian sambutan. Kemudian dari Pak Erwin berikut poin-poin yang perlu
digarisbawahi:
1. Ada 3 entry point pengusaha: (1)
keluarga, paling banyak berhasilnya; (2) profesi (pekerjaan); dan (3) start-up
alias dari bawah alias dari nol, sangat sulit untuk bisa sukses. Oleh karenanya
beliau menyarankan bila kita ingin memulai bisnis dari awal, ikutlah
franchise. Ku pikir itu memang bagus untuk mereka yang punya uang tapi tak
punya ilmu ataupun produk untuk diusahakan. Sebagai contoh adalah usaha Kebab Baba Rafi milik Pak Hendy yang pada kesempatan itu dibawa serta ke acara oleh
Pak Erwin. Hebatnya, dengan merangkul seorang kawan yang mengurus jaringan
internasionalnya, cabang kebab ini sekarang sudah menjamah hingga 7 negara. Namun
menurutku sih.. bagi kita yang lebih banyak bermotivasi wirausaha gara-gara minim duit (ngaku aja deh..)
tentu mencari ide produk dan berusaha mati-matian ‘sendiri’ itu lebih baik dari
pada harus ngutang untuk ikut frenchise, ya kalo
lokasi kita strategis, kalo ternyata
sepi, trus gak balik modal gimana..
2. Jika kita belum punya produk namun ingin
berusaha ‘sendiri’, tahap pertama yang harus dilakukan adalah melihat kebutuhan pasar. Lalu buat
produk sesuai kebutuhan tersebut. Gimana
kalau kita sudah punya produk? Apakah harus melakukannya juga? Ku pikir melihat
kebutuhan pasar juga perlu walau kita sudah punya produk. Untuk apa? Ya untuk
evaluasi produk.. yakin produk kita sudah benar-benar dibutuhkan? Seberapa
besar ketergantungan mereka pada produk kita? Kenapa penjualannya belum bisa
menyaingi produk-produk pesaing kita yang itu dan yang anu? Maka kenalilah pasarmu lebih dekat
3. Jaga kepercayaan orang lain,
baik pelanggan, mitra kerja, atau siapapun itu. Terlebih, di era teknologi informasi
yang serba cepat ini informasi apapun bisa menyebar dengan sangat cepat tanpa
batas. Sedikit saja orang pernah kecewa akan ketidakjujuran kita, akan lebih
banyak orang yang terimbas. Sehingga apapun kekurangan, kesalahan, atau cacat
dari produk atau layanan kita, kemukakan itu sebelum semuanya deal.
Materi
berikutnya disampaikan oleh Bendahara Umum HIPMI, Bapak Bayu Priawan
Djokosoetono. Beliau menginformasikan mengenai adanya jaringan yang tersedia
bagi kita mahasiswa, yaitu HIPMI Perguruan Tinggi (PT). Selain itu, sejujurnya sih bagian penting dari
yang disampaikan Pak Bayu ini justru saya kurang setuju, yaitu, beliau
menyarankan agar “jangan coba-coba, kuasai medan dan seluk beluk usaha”. Memang
benar dalam usaha kita perlu mengenal semua yang menyangkut usaha kita, namun apakah
mungkin kita menjadi market leader
tanpa coba-coba? Bukankan dalam setiap siklus usaha kita tetap harus coba-coba?
Kalau kamu pernah dengar sejarah munculnya produk air minum dalam kemasan Aqua di
Indonesia dan minuman infus Pocari Sweat di Jepang, kamu pasti mengerti apa
yang saya maksud.
Setelah
makan siang bentonya Bumbu Desa dengan desert Yogya Ice Cream, acara dilanjutkan
dengan diskusi 5 orang panelis. Waw..! 5 orang.. dan makanan di perut saya
sudah mulai menghipnotis mata untuk tidur saat materi disampaikan oleh panelis
pertama, yaitu Direktur Utama BUMN yang baru-baru ini heboh di media massa
karena merupakan yang termuda sepanjang sejarah, yaitu Dirut PT. Taman WisataCandi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Mbak Laili Prihatiningtyas.
Hanya satu pesan Mbak Tyas yang bisa ku sarikan, yaitu bahwa pemuda memiliki
arti penting dalam sejarah, dan sangat dibutuhkan bagi konservasi dan
pengembangan sejarah yang unconventional.
Materi
kedua disampaikan oleh Ibu Lali Aritonang, CSR HM Sampoerna, perusahaan rokok
besar Indonesia yang sekarang sudah dimiliki sepenuhnya oleh Philip MorrisInternational. Beliau banyak memberikan gambaran mengenai program Sampoerna Entrepreneurship TrainingCenter (SETC) dan SME Center yang berada di Sukorejo, Jawa Timur.
Program ini memungkinkan mahasiswa untuk melakukan riset aplikatif yang dalam
aplikasinya langsung bekerjasama dengan masyarakat sasaran. Kalau boleh saya
tarik benang merah sih, program ini
sebenarnya adalah trik Sampoerna dalam memberdayakan masyarakat korban PHKnya.
Oke juga kan.. perlu ditiru nih..
Materi
ketiga disampaikan oleh Corporate Affair Director Intel, Ibu Deva Rachman (atau
mbak? Gaul banget lho penampilan orangnya..
katanya sih usia 30an.. mungkin bener
juga, katanya kan usia 29an itu pas perempuan paling kelihatan cantik, doh cukup sudah salah fokus). Beliau
menyampaikan, saat ini Intel sedang gencar menggarap program literasi digital
untuk unskilled IT worker yang berupa
training. Pihaknya juga menyediakan affordable
PC untuk lembaga produktif kolektif ataupun individu dengan
kelengkapannya yaitu prepaid broadband,
yang merupakan paket internet super murah dan cepat, hanya seharga 5.000 rupiah
untuk 6 bulan. Beliau menyebut ini adalah Innovation Economy. Namun sampai
akhir presentasinya saya belum juga menggerti apa hubungannya? Ah mungkin
maksudnya adalah dengan adanya program tersebut diharapkan muncul inovasi usaha
produktif berbasis IT.. bener gak sih?? Haha
Materi
keempat disampaikan oleh Dr. Riza Suarga, Chairman of Komtap SCP Kadin Indonesia. Beliau
menyampaikan materi yang selama ini saya kira hanya akan jadi mimpi saya dan
teman-teman Kumunitas Cinta Lingkungan (KONCI-L) di siang bolong, yaitu “SustainableConsumption Production (SCP) Label”. SCP ini adalah sertifikasi semacam
pelabelan benih begitu, yang memberikan label bagi usaha produksi atau kunsumsi
yang telah menerapkan standar berkelanjutan atau diistilahkan hijau. Klop
banget kan sama mimpinya KONCI-L.. (n_n)// Lalu kabar baiknya adalah.. dalam
penerapan standar hijau tersebut kita bisa mengajukan proposal kepada beliau
cukup melalui email di link ini untuk mendapatkan bantuan
amunisi seperti misalnya tempat sampah atau alat lain yang lebih 'berat', yang akan dicarikan dengan menembuskan proposal
kita ke CSR-CSR. Jika disetujui, maka pihak CSR yang akan langsung menghubungi
kita.. wah.. bahagianya kalau sudah
ada orang penting yang peduli lingkungan begini.. terharu.. Lebih terharunya
lagi, kata beliau sekarang ini sedang digodog
peraturan perbankan mengenai green
banking, harapannya akan ada kemudahan pengajuan kredit bagi usaha yang
menerapkan standar-standar hijau.. Uwooo
~
Materi
keempat ini juga tidak kalah segar, yaitu mengenai program Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM yang baru berumur 1 tahun (bukan programnya loh yang umurnya segitu, melainkan direktoratnya, kalo programnya teh bener-bener fresh from oven) . Materi ini disampaikan oleh
Bapak Sang Kompyang. Beliau menginformasikan bagi
mahasiswa UGM pada jenjang manapun (diploma sampai master) yang ingin berwirausaha
secara sungguh-sungguh untuk mengikuti program inkubasi bisnis dengan
cara mendaftar di link ini. Pendaftaran dibuka bagi mahasiswa dalam bentuk
tim/grup bagi yang sudah punya, ataupun individual, sampai dengan 21 Februari
2014. Seleksi dilakukan dengan dua tahap, yaitu seleksi pertama yang
berdasarkan apa saya gak begitu ngerti,
dan seleksi kedua yang berdasarkan hasil wawancara. Hasil dari seleksi tersebut
hanya akan dipilih 25 orang yang berhak mengikuti mentoring setiap week end mulai bulan April, kemudian Pitching Day pada bulan Oktober. Recruitment
ini akan dilakukan setiap tiga bulan, kata beliau, dan nantinya akan diupayakan
agar kelas ini dapat dimasukkan ke dalam sks transkrip.. yeiiii... akhirnya ada
juga pembesar kampus yang mendukung prioritas entrepreneurship praktis bagi
mahasiswa.. sangat-sangat terharu.. mengapa kabar baik ini baru datang setelah
saya pernah sakit hati dimaki-maki karena memprioritaskan usaha, dan sekarang
mepet waktunya saya untuk lulus...? Mengapa.. (>,<) ah sudahlah.. terima
saja, yang penting kasus seperti yang menimpaku tak boleh terjadi pada kalian
generasi yang lebih muda..
PENUTUP
Sesi
terakhir adalah penutupan yang diharukan oleh penampilan Dik Doank. Yak,
mengharukan, sangat mengharukan kisah yang beliau bawakan mengenai Kandank Jurank Doank (KJD) yang
dirintisnya dari ketiadaan, dari hinaan yang sering terlontar padanya, dari
istiqomahnya dalam memperjuangkan komunitas kreatif yang peduli pada alam dan
kelestarian desa.. sungguh-sungguh sangat mengharukan dan menginspirasi saya
untuk bisa mengunjungi tempat itu dan mengadopsi konsepnya.. terima kasih Abang
Ganteng.. (begitu katanya anak-anak di sana memanggil Dik Doank).. terima kasih
IBM telah menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif dan informasi yang sangat
berguna.. semoga bermanfaat menjadikan kita pribadi yang lebih baik.. Amin.
Foto oleh Dik Doank |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.