"salah satu amal yang tidak akan putus pahalanya meski manusia telah meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat"

LOFATECH, Technologically Designed Local Flora as A Unique Green Space to Develop Sustainable Green City Promoting Local Floriculture Industry

Perkembangan industri florikultura di Indonesia yang cukup pesat dalam dekade terakhir masih kalah bersaing di kancah internasional. Hasil produksi yang tinggi setiap tahunnya dihasilkan dari budidaya tanaman Krisan, Melati, Mawar, Anggrek dan Adenium, namun sebagian besar flora Indonesia lainnya masih belum mendapatkan perhatian yang cukup. 

Keragaman biodiversitas flora merupakan modal berharga bagi pengembangan industri florikultura yang berbasis sumber daya lokal. Menurut Kartawinata (2010), Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies flora atau sekitar 10% dari seluruh kekayaan flora dunia. Sekitar 40% dari flora tersebut merupakan marga endemik kawasan Malesia, yaitu antara lain dari suku Orchidaceae dan Dipterocarpaceae, marga Eugenia, Ficus, Ericaceae, Rhododendron, dan Vaccinium.

Green space (ruang hijau) merupakan bagian dari green city (kota hijau) yang semestinya dapat dioptimalkan untuk mendukung industri florikultura lokal. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pekerjaan Umum telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah agar pembangunan gedung diwajibkan menyediakan 30% lahan terbuka untuk dijadikan taman umum. Program green city tersebut menurut Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura (2012) dibuat dalam rangka menciptakan kota yang bersih dan asri, bebas dari polusi dan bebas banjir. Namun, penataan ruang terbuka tersebut biasanya tidak mempertimbangkan penggunaan flora lokal. Padahal, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki flora khas yang dapat dijadikan simbol daerah tersebut, selain juga untuk memenuhi fungsinya sebagai tanaman lanskap.

Di samping tingkat pemanfaatan dan informasi yang kurang, flora lokal juga kalah bersaing dengan flora populer karena kurangnya dukungan teknologi baik dalam tahap budidaya atau pun penataannya sebagai tanaman hias dan tanaman lanskap.

Informasi selengkapnya mengenai bagaimana mengoptimalkan ruang hijau kota untuk mendukung pengembangan industri florikultura lokal yang berdaya saing silakan hubungi penulis.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.

Baca juga

Kerja Sambilan Mudah dan Halal di Survei Online Berbayar #1

Mendapatkan bayaran dari mengisi survei sudah bukan hal asing . Lebih dari 70% orang online untuk mengisi survei . Mereka biasanya menj...