"salah satu amal yang tidak akan putus pahalanya meski manusia telah meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat"

Pemilihan dan Penanaman Pohon dalam Lanskap



Banyak pohon lanskap tidak ditanam dengan benar atau orang yang menanamnya tidak dilatih dengan benar. Cara penanaman pohon sering kali sangat berbeda dengan cara penanaman tanaman lanskap lainnya. Penggunaan cara-cara tradisional dalam penanaman dapat merusak tanaman atau pun tatanan lanskap.
A. Pemilihan Bahan Tanam
Pohon yang disediakan di nurseri, kebun induk atau ditawarkan di toko online terdiri dari berbagai macam jenis, ukuran, dan kondisi kesehatannya. Ketiga kriteria ini harus dicermati sebelum memutuskan untuk membeli, karena perawatan dan penggantian tanaman yang berupa pohon tidak semudah tanaman lainnya.
a.       Kesesuaian spesies atau kultivar terhadap kondisi lingkungan tempat penanaman. Dalam memilih pohon, spesies atau kultivar harus sesuai untuk lokasi penanaman sehingga pohon tersebut mampu bertahan dan berkembang. Semua jenis pohon lansekap memiliki daerah asal dengan iklim atau geografis tertentu. Kecuali yang telah mengalami pemuliaan, pohon-pohon beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan asli mereka.

Sebagai contoh, meskipun cemara putih (Abies concolor) di pembibitan yang terpapar sinar matahari tampak tumbuh dengan baik, namun masih memiliki karakteristik asli toleransi naungan yang memungkinkan untuk ditanam di bawah naungan kanopi. Untuk kriteria ini secara internasional biasanya digunakan zona ketahanan tanaman USDA, yaitu pengelompokan zona di seluruh dunia yang menunjukkan ketahanan tanaman terhadap suhu dingin atau panas tertentu.
b.      Kesesuaian karakteristik visual dan fungsi khusus tanaman dengan rancangan tapak. Ukuran, bentuk, dan fisiologi tanaman yang dapat mempengaruhi fungsinya dalam lanskap perlu diperhatikan sehingga pohon tersebut memiliki nilai guna. Misalnya untuk daerah lalu lintas atau rawan pengrusakan memerlukan pohon besar untuk meningkatkan potensi keberlangsungan hidupnya.

c.       Ukuran pohon terkait representasi dari umurnya. Ukuran pohon sangat menentukan tingkat stres tanaman pada saat penanaman atau transplantasi, pohon yang ditransplantasi setelah berukuran besar akan mengalami stres yang lebih besar daripada ditanam pada saat ukurannya masih kecil. Stres ini terutama disebabkan oleh pemangkasan akar, yang mana pohon bisa kehilangan 90 persen atau lebih dari akarnya ketika digali. Pemulihan dari stres transplantasi membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk setiap inci diameter batang pohon yang sehat.

d.      Kesehatan tanaman. Tanaman sehat cirinya  kulit dan batangnya mulus, daunnya segar dan mengkilat, serta kuncup-kuncup bunga kuat menempel pada batang. Tanaman yang sakit ditandai dengan bercak putih atau bintik kekuningan pada daunnya. Sedangkan pohon yang mati ditandai dengan perakaran yang kering.

e.       Bentuk yang disediakan. Pohon yang disediakan dalam bentuk sudah dipangkas untuk menyeimbangkan ukuran tajuk dan akarnya sebaiknya tidak dipilih karena dapat menyebabkan pohon tidak kuat. Biasanya bentuk pohon yang disediakan untuk lanskap ada tiga macam, yaitu bare root, balled-and-burlapped, container-grown plants, dan tree spades.
Gambar 1. Macam bentuk pohon (instan) yang biasanya tersedia untuk ditanam di tapak (Kuhns and Larry, 2000)


 B. Penanaman

Berikut tahap-tahap penanaman pohon pada suatu tapak:
1.      Pemilihan waktu penanaman, sebaiknya diperhatikan mengenai masa-masa dorman tanaman, seperti halnya tanaman keret pada musim kemarau.
2.      Persiapan tapak dan pembuatan lubang tanam. Sebiknya lubang tanam dibuat lebih luas dan lebih dalam dari pada diameter perakaran. Tanah juga digemburkan untuk memudahkan penetrasi akar.
3.      Peletakan pohon. Letakkan pohon pada lubang dengan posisi batang tegak sambil memegangi perakaran atau wadahnya.
4.      Penimbunan, dilakukan dengan tanah asli lokasi tersebut. Batu-batu yang besar terlebih dahulu disisihkan.
5.      Penanaman dengan system irigasi, dapat dilakukan untuk tanah yang memiliki draenase buruk. Berikut model penanaman dengan irigasi yang terintegrasi.
Gambar 2. Model penanaman pohon dengan irigasi terintegrasi (Kuhns and Larry, 2000)

Daftar Bacaan

Kuhns, M. and Larry R. 2000. Selecting and Planting Landscape Trees. Logan, Utah State University Extension.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.

Baca juga

Kerja Sambilan Mudah dan Halal di Survei Online Berbayar #1

Mendapatkan bayaran dari mengisi survei sudah bukan hal asing . Lebih dari 70% orang online untuk mengisi survei . Mereka biasanya menj...