Interaksi Antar Tanaman dalam Penanaman Ganda

Kunci sukses penanaman ganda adalah bila dapat mengenali dan menyiasati interaksi antar tanaman, baik sebelum penanaman (misal: pemilihan jenis tanaman dan pengaturan jarak tanam) maupun setelah penanaman (misal: pengairan). Interaksi antar tanaman dalam penanaman ganda dapat dikatagorikan menjadi dua, yaitu
berdasarkan tipe dan macamnya.

Tipe interaksi:

1. Kompetisi. Terjadi bila sumber daya yang tersedia terbatas (tidak mencukupi) untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Sumber daya yang bisanya menjadi terbatas ketika dilakukan penanaman ganda:
• Sinar matahari. Kompetisi terhadap sinar matahari dipengaruhi oleh umur tanaman, jenis tanaman, jarak tanam/populasi, Dalam penyusunan tanaman yang ideal, tanaman penyusun yang lebih tinggi sebaiknya berdaun tegak (kemiringan daun 50% atau 90 derajat dari garis horisontal), kemudian agak mendatar (kemiringan daun 37% atau 60 derajat dari garis horisontal), dan yang paling bawh daunnya mendatar (kemiringan daun 13% atau 30 derajat dari garis horisontal)
• Hara nutrisi
• Air
2. Non Kompetisi. Terjadi bila sumber daya tersedia dalam jumlah yang sama atau lebih banyak dari pada kebutuhan tanaman.

Macam interaksi:

1. Komplementer. Terjadi bila satu tanaman berkontribusi terhadap pembentukan lingkungan yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman lainnya. Contoh pada tanaman legum yang ditanam dengan tanaman non legum. Tanaman legum mampu menyuplai sendiri 80% kebutuhan Nnya sehingga tidak berkompetisi dengan tanaman lainnya.
2. Suplementer.  Terjadi antar tanaman yang menyebabkan kondisi lingkungan pertumbuhannya mampu mendukung pertumbuhan tanaman-tanaman penyusunnya.
3. Alelopati. Terjadi bila tanaman mengeluarkan senyawa organik (biasanya merupakan metabolit sekunder) yang sifatnya meracun bagi tanaman lain atau dirinya sendiri. Contohnya cengkih.