Mengatur Pertumbuhan Tanaman Hias

Sesuai namanya, tanaman hias memiliki fungsi utama sebagai hiasan. Maka tanaman hias utamanya dinilai atas keindahan fisiknya. Misalnya rumpun tanaman bunga yang dirancang membentuk pola dengan warna bunganya, memerlukan pembungaan pada saat yang tepat dan serentak. Untuk itu diperlukan perawatan yang berbeda dari pada jenis tanaman lainnya, yaitu pengaturan pertumbuhan. Cara mengatur pertumbuhan tanaman hias antara lain:

1. Fisik
• Plant spacing (jarak tanam). Jarak tanam optimum akan memberikan pertumbuhan terbaik. Namun untuk tanaman hias, pengaturan jarak tanam lebih diutamakan untuk keindahan dari pada produksi. Penjarangan tanaman penutup tanah dapat menghasilkan tanaman berbunga lebih besar. Menanam pohon terlalu dekat satu sama lain dapat menyebabkan pertumbuhan tidak seragam dan ukuran tidak maksimal.
• Pruning (pemangkasan), yaitu menghilangkan bagian tertentu tanaman untuk mendapatkan bentuk tertentu yang diinginkan. Selain itu, pruning juga bermanfaat untuk mengatur pertumbuhan dan pembungaan karena perubahan rasio C/N, serta dwarfing karena perubahan kandungan auksin.
• Heading back: Memotong sebagian cabang pada bagian ujungnya, tetapi basalnya tidak.
• Thinning out:  Memotong sebagian cabang dan pucuk hingga ke basalnya.
• Pinching: pemotongan tunas untuk mendapat kekompakan. Misal pada Krisan pot.
• Training: memberi rambatan atau penyangga.
• Topiary: pemangkasan untuk membentuk tanaman menjadi seperti hasil dari seni pahat. Kadang topiary diawali dengan training menggunakan kerangka agar tanaman tumbuh mengikuti kerangka lebih dahulu.
2. Kimia. Antara lain menggunakan:
• Cyclocel (CCC) untuk memicu pembungan, misalnya Melati
• Paclobutrazol
• Etephon atau Etrel