Fungsi biji bagi
patogen:
1
Inang à benih hidup sehat
2
Tempat
bertahan à benih hidup sakit
3
Penyebar
à benih mati, hidup
sakit, hidup sehat
4
penular
(transmission) à benih mati, hidup
sakit, hidup sehat
Bentuk
asosiasi biji dengan patogen:
a.
infeksi: patogen-inang ada interaksi
Embrial:
þ Ovule: bean common
mosaic virus, Fusarium culmorum in
rye & wheat flowers
þ
Embryo
: Ustilago spp.
Ekstra embrial
þ Endosperm: Sclerospora sp.,Dreschlera sp.,Erwinia
stewartii
þ Seed Coat : Fungi Imperfecti
þ Pericarp: Monilia spp.
b.
infestasi/kontaminasi: patogen tidak menyebabkan inang sakit
þ
seed
coat
þ
pericarp
þ
bract
Keparahan penyakit
tanaman akibat patogen biji, tergantung:
þ ketahanan inang
þ virulensi patogen
þ faktor lingkungan tumbuh
þ tipe transmisi
Status patogen pada benih à keparahan
a.
Necrotrop: menginfeksi & membunuh jaringan inang à mengekstrak nutrisi dari sel-sel mati
tsb
¯ Virus
b.
Biotrop: mengkoloni pada jaringan tanaman hidup à mengambil nutrisi dari sel-sel hidup
tsb
¯ Fungi: Powdery mildew akibat Blumeria graminis
¯ Bakteri
Lamanya
(longevity) patogen terbawa benih, tergantung:
þ Benih à umur à tergantung:
F Genetik
F Lingkungan
F Fisik
F Fisiologi
F Kadar air
þ Patogen
F Struktur tahan à konidiofor pada
jamur, spora pada bakteri, keberadaan inang pada virus
F Sifat konidium
F Tubuh buah
F Eksudat
F Stabilitas
F Lokasi pada benih à bentuk asosiasi dg
benih
þ Penyimpanan
F Suhu
F Kelembaban udara
F Cahaya
F Sanitasi
Siklus
hidup patogen
à Pengenalan inang
à Invasi
à Kolonisasi
à Dorman
à inokulum primer : bertahan pada kondisi dorman,
menyebabkan infeksi primer bila memungkinkan
àinokulum sekunder: dihasilkan selama periode infeksius, dapat
menyebabkan infeksi sekunder
à Penempelan
à Penetrasi:
F Diret à menusuk jaringan
F Indirect à melalui: luka
terbuka, stomata
Penyebaran
patogen benih, dipengaruhi:
þ Tipe siklus penyakit
à siklus hidup
patogen
F Monosiklik à 1 siklus hidup = 1
musim tanam
F Polisiklik à > 1 siklus hidup
= 1 musim tanam
þ Dispersal patogen à attachment/
penempelan
F Aktif à kemotaksis
F Pasif à angin
þ Infeksi sekunder àada/tidak à tergantung:
F Inang alternatif à gulma, tanaman
sejenis
F Vektor
Tipe
transmisi patogen melalui:
A.
Biji
1.
Terikat bebas pada benih
Kotoran à kontaminasi aktif
à tidak pasti
menginfeksi
¯ Sclerotinia sclerotium (cottony rot or
white blight)
à berkembang di dalam/luar jaringan tanaman
¯ C. michiganense
à ekstraksi biji à fermentasi à daging buah
terinfeksi à permukaan benih
¯ TMV
à pada kotoran
benih tembakau
2.
Bagian luar benih
à kontaminasi pasif
¯ P. phaseolicola (halo blight
kacang merah)
à perontokan biji à microphyl terbuka
à Bakteri menempel
pd permukaan benih lewat debu/percikan air à masuk ke
microphyl
¯ C. michiganense (bacterial cancer tomat)
à ekstraksi biji à fermentasi à daging buah
terinfeksi à permukaan benih
3.
Buah
à biji à
kontaminasi/infeksi
¯ R. solani
à tanah bermiselium à buah kontak dg tanah à
sclerotia/miselium à miselium menyebar pd daging buah à busuk daging buah
à prosesing (fermentasi) benih à daging buah
tercampur dg benih
¯ P. phaseolicola
à sistem vaskular à leaves lesion à infeksi polong à langsung menyerang benih à masuk melalui
luka saat perontokan
¯ TMV
à Virus dr buah à kulit biji à endosperm à awal perkembangan
biji à infeksi
4.
Jaringan pembuluh
à infeksi
¯ X. campestris (cabbage black
rot)
à xylem à biji
¯ Bean common mosaic virus pada kacang merah
5.
Putik à bakal buah à embrio à infeksi
¯ Chlamidospore
à bunga sakit à spora terbawa angin ke bunga sehat à masuk ke putik à menginfeksi bakal
biji à miselium
berkembang dalam embrio à patogen dorman àbenih terlihat
sehat
¯ Bean common mosaic virus
à serbuk sari
terinfeksi à pembuahan à embrio terinfeksi
à virus menyebar
pada biji
6.
Secara aktif
langsung menginfeksi benih
¯ X.
carotae (bacterial blight wortel)
à Bakteri à air à daun dan batang à bunga à lession pada biji
|
B.
Tanah
biji terinfeksi atau
terkontaminasi à biji ditanam di
lahan à patogen hidup lama dalam
tanah (establish) à tanah terinfestasi:
§
soil inhibitant: bisa bertahan 1-2 tahun tanpa inang
§
soil invader: jarang bisa bertahan 1-2 tahun tanpa
inang
C.
Udara
dan air
biji terinfeksi à biji ditanam à tanaman sakit à populasi spora
patogen pada jaringan tinggi à spora disebarkan oleh angin/ percikan air.
D.
Serangga.
Missal:
kutu afid
E.
Nematoda
Pengendalian
patogen biji
þ Budidaya tanaman à pengelolaan hama penyakit, terutama karena virus
F Jarak tanam
F Sanitasi kebun
F Pemupukan berimbang
F Pengaturan irigasi
F Pemantauan/
pengontrolan: tanaman, organisme lain, lingkungan fisik
F Pengendalian hama:
mekanis, biologis, kimia, fisik
þ Sertifikasi benih
F Genetis: tidak ada
campuran varietas lain
F Fisiologis: daya
tumbuh tinggi, vigor tinggi
F Fisik: bentuk,
warna, ukuran, berat 1000 butir biji tidak menyimpang
F Patologis: bersih,
sehat à tidak ada fungi,
bakteri, virus, nematoda
F Kadar air benih
rendah
þ Perlakuan benih/ treatment
F Fisik: hot water
treatment, dry heat treatment à disinfeksi
F Kimia: fumigasi,
coating à disinfeksi
& perlindungan
Penanganan
Benih
1
Pematangan
pasca pemeraman (after-ripening) / pra-perawatan (pre-curing)
pemasakan buah à pengeringan buah
2
Penyimpanan
Sementara & transportasi
3
Ekstraksi
Biji à pengeluaran biji
dari buah/polongnya
4
Pembersihan
benih
5
Sortasi
benih
6
Pengeringan
benih
7
Penanganan
kerusakan
8
Perlakuan
Dirangkum oleh Fathin Nabihaty dari kuliah Patologi Benih yang diampu oleh Ibu Ani Widiyastuti dan Ibu Sri Sulandari di Fakultas Pertanian UGM semester ganjil tahun 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.