"salah satu amal yang tidak akan putus pahalanya meski manusia telah meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat"

PENCUPLIKAN TANAH

ABSTRAKSI
Praktikum pencuplikan tanah dilaksanakan dengan mengambil tanah vertisol di Dusun Jenggalan, Desa Sumber Agung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada tanggal 9 Oktober 2011. Metode pencuplikan tanah yang mampu mewakili keseluruhan area untuk uji kesuburan tanah adalah metode zig-zag sejumlah 16-20 titik sedalam 0-20 cm. Pencuplikan tanah vertisol dilakukan pada hamparan yang homogen dan dalam kondisi kapasitas lapang.

UJI CEPAT TANAH

ABSTRAKSI
Praktikum Kesuburan Tanah acara X dengan judul Uji Cepat Tanah dilakukan pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2011 di Laboratorium Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tujuan praktikum ini adalah mengenal penggunaan perangkat uji cepat tanah sawah secara cepat untuk menentukan kebutuhan pupuk N, P, K.  Bahan dan alat yang digunakan adalah tanah sawah jenis inceptisol dan vertisol serta satu unit perangkat uji tanah sawah (PUTS). Pengujian ini dilakukan dengan menguji tanah sampel yang telah disediakan dengan perangkat uji tanah sawah. Dari hasil pengamatan diperoleh pada tanah inceptisol kadar hara N tinggi, kadar hara P tinggi, kadar hara K sedang dan pH tanah agak masam (pH 5-6). Pada tanah Vertisol kadar hara N rendah, kadar hara P sedang, kadar hara K sedang dan pH tanah netral (pH 6-7). Rekomendasi untuk tanah sawah inceptisol adalah pupuk urea 200 kg/ha, pupuk SP- 36 50 kg/ha. Dan pupuk KCl 50kg/ha + 5t jerami, sistem drainase konvensional dan pupuk N dalam bentuk urea. Rekomendasi untuk tanah sawah vertisol adalah pupuk urea 250 kg/ha, pupuk Sp-36 75 kg/ha, dan pupuk  KCl 50 kg/ha ditambah jerami 5 ton/ha, sistem drainase konvensional dan pupuk N dalam bentuk urea.
Key words: PUTS, Inseptisol, Vertisol.

Sifat Pupuk

http://adf.ly/YcG51Praktikum Kesuburan Tanah Acara 2 yang berjudul Sifat Pupuk dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2011 bertujuan untuk mengenal berbagai jenis pupuk dan mencirikan sifat-sifat pupuk berdasarkan koleksi yang sudah ada. Praktikum ini dilaksanakan di  Laboratorium Kesuburan Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kegiatan praktikum diawali dengan mengamati pupuk yang tersedia di atas meja praktikan kemudian dicatat sifat fisik, sifat kimia (kandungan hara dang senyawa kimia), kemasan dan aplikasi pupuk yang diamati. Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh berbagai macam pupuk dengan sifat-sifat yang berbeda. Sifat – sifat tersebut adalah kadar unsur, higroskopisitas, kelarutan, kemasaman (pH) dan waktu yang diperlukan dari pemupukan sampai diserap tanaman .

Koleksi Pupuk

http://adf.ly/YcGLM
Praktikum Kesuburan Tanah acara I “Koleksi Pupuk” ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 07 Oktober 2011 di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Praktikum ini bertujuan untuk mengenal dan membuat koleksi pupuk. Setiap kelompok membawa satu pupuk disertai dengan deskipsi yang berisi sifat dan cara aplikasinya. Pupuk yang dibawa oleh kelompok empat pada acara koleksi pupuk ini adalah Provitonik. Provitonik mengandung bahan organik aktif yang paling tepat untuk memperbaiki dan menghidupkan tanah serta memacu pertumbuhan akar menjadi sehat dan kuat. Pupuk ini berfungsi untuk memperbaiki kesehatan dan kesuburan tanah, melindungi akar tanaman dari penyakit tanah, dan melindungi tanaman dari penyakit tepung dan penyakit bercak daun yang disebabkan bakteri maupun jamur. Pupuk ini diaplikasikan dengan cara dilarutkan 1-4 cc provitonik kedalam 1 liter air kemudian disemprotkan pada daun dan semua bagian tanaman tiap 5-10 hari sekali. Provitonik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman, baik sayuran, bunga-bungaan, tanaman buah semusim, tanaman buah tahunan maupun pada tanaman pangan seperti cabe, tomat, kentang, tembakau, melon, semangka, timun, pare, kobis, sawi, kol bunga, brokoli, apel, dan jeruk.
Key words: pupuk, provitonik, kesuburan.

APA PENGARUH KADAR AIR BENIH PADA SERANGAN RADIKAL BEBAS?

Peroksidasi lipid terjadi pada semua sel, tetapi dalam sel yang berimbibisi secara penuh, air bertindak sebagai penyangga antara radikal bebas yang dihasilkan secara autoxidatif dan makromolekul target, sehingga mampu mengurangi kerusakan yang terjadi. Dengan demikian, jika kadar air benih diturunkan maka autoksidasi menjadi lebih luas dan dipercepat (oleh suhu tinggi), serta konsentrasi oksigen meningkat. Lipid autoksidasi bisa jadi merupakan penyebab utama dari kerusakan benih pada kadar air di bawah 6 persen. Di atas kadar air 14 persen, peroksidasi lipid dirangsang oleh aktivitas enzim oksidatif hidrolitik seperti lipoxygenase, sehingga peroksidasi lipid menjadi lebih aktif dengan meningkatnya kadar air. Antara kadar air 6-14 persen, peroksidasi lipid cenderung minimal, karena air yang tersedia cukup sebagai penyangga untuk melawan serangan radikal bebas autoxidatif, tetapi tidak cukup untuk mengaktifkan lipoxygenase yang memediasi produksi radikal bebas.

Baca juga

Kerja Sambilan Mudah dan Halal di Survei Online Berbayar #1

Mendapatkan bayaran dari mengisi survei sudah bukan hal asing . Lebih dari 70% orang online untuk mengisi survei . Mereka biasanya menj...