"salah satu amal yang tidak akan putus pahalanya meski manusia telah meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat"

APA PENGARUH KADAR AIR BENIH PADA SERANGAN RADIKAL BEBAS?

Peroksidasi lipid terjadi pada semua sel, tetapi dalam sel yang berimbibisi secara penuh, air bertindak sebagai penyangga antara radikal bebas yang dihasilkan secara autoxidatif dan makromolekul target, sehingga mampu mengurangi kerusakan yang terjadi. Dengan demikian, jika kadar air benih diturunkan maka autoksidasi menjadi lebih luas dan dipercepat (oleh suhu tinggi), serta konsentrasi oksigen meningkat. Lipid autoksidasi bisa jadi merupakan penyebab utama dari kerusakan benih pada kadar air di bawah 6 persen. Di atas kadar air 14 persen, peroksidasi lipid dirangsang oleh aktivitas enzim oksidatif hidrolitik seperti lipoxygenase, sehingga peroksidasi lipid menjadi lebih aktif dengan meningkatnya kadar air. Antara kadar air 6-14 persen, peroksidasi lipid cenderung minimal, karena air yang tersedia cukup sebagai penyangga untuk melawan serangan radikal bebas autoxidatif, tetapi tidak cukup untuk mengaktifkan lipoxygenase yang memediasi produksi radikal bebas.
Lypoxigenases berkontribusi terhadap degradasi sel dengan memodifikasi komposisi membran sel. Pada tumbuhan tingkat tinggi, dua jalur utama degradasi sel melibatkan aktivitas lipoxygenase untuk metabolisme asam lemak hydroperoxida. Satu jalur menghasilkan asam traumatis (senyawa yang terlibat sebagai respon terhadap luka pada sel tanaman) volatil C6-aldehida, dan C6-alkohol yang terbukti berkorelasi dengan kerusakan benih. Jalur lainnya memproduksi asam jasmonic (molekul berperan sebagai regulator dalam sel tanaman). Lipoxygenase diketahui berasosiasi dengan hampir setiap bagian subselular tanaman, jadi mungkin Lipoxygenase memiliki peran regulasi yang penting, termasuk kerusakan benih akibat terhidrasi radikal bebas. Sebagai contoh, Zacheo et al (1998) menemukan aktivitas lipoxygenase meningkat pada kelembaban (80 persen) dan suhu (200 C) relatif tinggi selama proses penuaan alami biji almond. Suzuki et al (1996,1999) menemukan bahwa mutan padi yang kekurangan lipoxygenase-3 memiliki produk peroxidatif dan senyawa volatil lebih sedikit selama masa penuaan benih dibandingkan dengan tipe liarnya. 
Dengan demikian, mekanisme peroksidasi lipid mungkin berbeda-beda pada kondisi penuaan jangka panjang (oleh enzim autoxidasi) jika dibandingkan dengan penuaan yang dipercepat (misalnya, lipoxygenase). Hal ini sesuai dengan proposal yang diajukan Wilson dan Mc Donald (1986b), serta Smith dan Berjak (1995) bahwa benih yang terkena peristiwa peroxidative memecah lipid selama penyimpanan dan selama imbibition. Perlu dicatat bahwa oksigen adalah merugikan untuk penyimpanan benih, ini sesuai dengan fakta keberhasilan penyimpanan benih hermetis dan peroksidasi lipid sebagai penyebab hilangnya integritas membran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.

Baca juga

Kerja Sambilan Mudah dan Halal di Survei Online Berbayar #1

Mendapatkan bayaran dari mengisi survei sudah bukan hal asing . Lebih dari 70% orang online untuk mengisi survei . Mereka biasanya menj...